KITA HEBAT – Mengenal lebih jauh apa akibat dari seni mural yang terjadi saat ini dikalangan remaja terutama di kota-kota besar Indonesia. Sudah pasti Anda sering melihat coretan dinding atau banyak yang bilang lukisan di dinding, gedung kosong, jalanan ataupun di trotoar.
Lukisan tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mempercantik sebuah gedung ataupun taman, dapat juga sebagai ungkapan dari sang pelukis dan mengekspresikannya didalam lukisan bebas.
Gambar tersebut sebenarnya adalah sebuah seni mural, namun banyak yang menganggap sebagai suatu gambar atau lukisan.
Lalu apa akibat dari seni mural ? Meskipun memiliki dampak positif seni mural memiliki akibat yang harus diperhatikan secara serius.

Apa itu Seni Mural ?
Seni mural adalah bentuk seni rupa yang dihasilkan dengan membuat lukisan atau gambar pada permukaan dinding atau tembok. Istilah “mural” berasal dari bahasa Latin “murus”, yang berarti “dinding”. Seni mural biasanya dibuat dengan menggunakan berbagai jenis media, seperti cat tembok, spray cat, atau bahkan mozaik, tergantung pada keinginan seniman dan karakteristik proyeknya.
Seni mural dapat mengambil bentuk beragam, termasuk lukisan realistis, abstrak, ilustratif, naratif, atau bahkan pesan politik atau sosial. Mural sering kali dihasilkan di tempat-tempat umum seperti jalanan, bangunan, taman, dan sekitar komunitas.
Mereka dapat menjadi ekspresi seni yang kuat dan visual yang berfungsi sebagai medium untuk mengomunikasikan gagasan, memperindah lingkungan, atau memicu diskusi. Selain menjadi bentuk seni yang menarik, seni mural juga bisa memiliki dampak sosial dan budaya yang signifikan.
Mural bisa menjadi cara untuk menghadirkan seni ke ruang publik, menginspirasi orang, dan menciptakan identitas visual yang unik untuk suatu daerah atau komunitas.
Sejarah Perkembangan Mural
Mural, berasal dari Bahasa Latin “Murus,” sebenarnya telah ada sejak zaman lampau dengan gemerlap keunikan yang terlukis dalam jejak-jejak sejarah. Jika kita merajut benang sejarahnya, sebuah pemandangan mural telah terhampar sejak 31.500 tahun silam, pada zamannya purbakala yang berkisar di titik awal.
Saat itu, bayangan dinding-dinding gua Lascaux di selatan tanah Perancis menjadi wadah bagi lukisan purba yang menciptakan tafsiran visual. Mural di masa itu memainkan sentuhan gurauan dengan menggunakan jus buah sebagai instrumen pewarna – sebab dalam era purbakala, semilir cat belum menghiasi palet.
Pada zamannya yang menghembuskan riak-riak prasejarah, benua tempat gagah berani lukisan dinding atau mural menjalar luas adalah negeri Perancis. Di antara karya-karya mural nan elok, namun Pablo Picasso mengukir namanya dalam capaian abadi.
Dialah yang menciptakan mural mahaagung, berjudul “Guernica” atau “Guernica y Luno.” Titik puncak penciptaan mural ini bergelayut di tahun 1937, ketika gulita peperangan sipil menyapu Spanyol.
Melalui sentuhan kuasnya, mural ini terlahir tak hanya untuk menorehkan ingatan akan momen mengerikan serangan Jerman terhadap sebuah desa peradaban kecil, melainkan juga sebagai semangat mengabadikan penderitaan manusia tanpa pamrih yang mengalir dalam darah rakyat Spanyol.

Apa Akibat dari Seni Mural
Seni mural memiliki dampak positif dan negatif yang beragam terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berikut ini adalah beberapa dampak tersebut:
Dampak Positif Seni Mural:
Pempercantik Lingkungan: Seni mural memiliki kemampuan untuk menghiasi dan mempercantik lingkungan sekitar, mengubah dinding kosong menjadi kanvas yang hidup dan menarik perhatian.
Ekspresi Kreatif: Seni mural adalah media ekspresi bagi seniman untuk mengungkapkan ide, perasaan, dan kreativitas mereka. Ini memungkinkan mereka untuk berbicara kepada masyarakat dengan bahasa visual yang unik.
Pemberdayaan Komunitas: Pembuatan mural sering melibatkan partisipasi komunitas lokal, yang dapat memberikan rasa kepemilikan dan pengaruh positif terhadap lingkungan mereka.
Pesan Sosial dan Politik: Banyak mural menyampaikan pesan sosial, politik, atau lingkungan yang dapat membangkitkan kesadaran dan perubahan dalam masyarakat.
Pariwisata dan Identitas Lokal: Mural yang menarik dapat menjadi daya tarik pariwisata dan juga menggambarkan identitas budaya dan sejarah suatu daerah.
Dampak Negatif Seni Mural:
Pengotoran dan Kerusakan: Mural yang tidak dirawat dapat menjadi sarang kotoran atau grafiti yang merusak nilai seni asli. Jika tidak dijaga dengan baik, dampak lingkungan negatif dapat terjadi.
Kontroversi dan Tafsir Ganda: Beberapa mural bisa menjadi kontroversial atau memiliki tafsir yang berbeda-beda, yang bisa menyebabkan perpecahan dalam masyarakat.
Perkembangan Ekonomi: Di beberapa kasus, mural yang kurang diawasi dapat menyebabkan kenaikan harga properti di daerah tersebut, membuatnya tidak terjangkau bagi penduduk lokal.
Perubahan Identitas Daerah: Mural yang menggantikan elemen budaya atau sejarah lokal dengan citra-citra modern bisa mengubah identitas daerah dan menghapus jejak warisan budaya.
Kesesuaian Tema: Ada situasi di mana tema mural tidak sesuai dengan lingkungan atau budaya tempatnya, yang dapat menghasilkan ketidakcocokan visual atau kontroversi.
Sama seperti bentuk seni lainnya, seni mural memiliki dampak yang kompleks. Penting bagi komunitas dan seniman untuk mempertimbangkan dampak positif dan negatif ini saat merencanakan, membuat, dan memelihara mural.
.