KITA HEBAT – Mengenal lebih dalam tentang pengertian sejarah secara etimologi, terminologi dan epistemologi.
Sejarah adalah suatu bidang studi yang mendokumentasikan peristiwa, kejadian, dan tindakan yang telah terjadi di masa lampau.
Secara etimologis, kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab “شَجَرَةُ الْأُصُولِ وَالْجَذُورِ” (shajarat al-usul wal-juzur) yang berarti “pohon asal-usul dan akar.”
Metafora ini menggambarkan bagaimana sejarah bertindak sebagai akar yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini, membentuk dasar bagi perkembangan masyarakat dan budaya.
Agar kita lebih memahami tentang sejarah dan pengertian sejarah secara etimologi, baca terus ulasan berikut ini sampai selesai.
Pengertian Sejarah Secara Etimologi, Terminologi dan Epistemologi
Para Ahli mengemukakan pendapat bahwa sejarah terbagi menjadi 2 yaitu sejarah secara etimologi dan terminologi. Pembagian pengertian sejarah ini diambil dari bagaimana peristiwa-peristiwa yang dialami manusia dalam ratusan tahun yang lalu, bahkan sebelum masehi.
Kejadian-kejadian alam ini sudah bisa dijadikan sejarah karena terbukti membawa cerita masa lampau yang harus dipahami oleh kita.
Pengertian Sejarah Secara Etimologi
Secara Etimologi, sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu “syajarotun” yang artinya pohon. Kebanyakan para Ahli mengemukakan bahwa pengertian sejarah dikaitkan dengan pohon dikarenakan sejarah memiliki keterkaitan atau hubungannya dengan kehidupan seseorang atau kehidupan masyarakat, bahkan perkembangan bagi suatu negara dan kesuksesannya.
Pengertian Sejarah Secara Terminologi
Sejarah merupakan sebuah kajian masa-masa kebelakang saat manusia telah mengetahui tulisan sejarah pada saat peristiwa atau momen yang benar-benar berlangsung pada saat lampau. Prasejarah adalah zaman di mana sejarah belum juga terjadi atau jaman di mana manusia belum mengetahui tulisan hingga sejarahnya lantas diwariskan dalam bentuk tulisan.
Prasejarah berarti beberapa peristiwa yang digunakan untuk mengacu pada masa dalam catatan histori yang tertulis belum tersedia. Prasejarah adalah zaman saat manusia hidup di kebudayaan yang belum juga mengetahui tulisan.
Pengertian Sejarah secara Epistemologi
Secara epistemologi, pengertian sejarah merujuk pada pertanyaan tentang bagaimana pengetahuan sejarah diperoleh, dikonstruksi, dan dipahami. Epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber, hakikat, dan batasan pengetahuan. Dalam konteks sejarah, ada beberapa pertimbangan epistemologis yang relevan:
Konstruksi Pengetahuan: Sejarah tidak selalu bersifat objektif dan pasti seperti ilmu alam. Pengetahuan sejarah dibangun melalui interpretasi terhadap sumber-sumber masa lalu, yang dapat mencakup naskah, catatan, artefak, dan bukti lainnya. Konstruksi pengetahuan sejarah ini dipengaruhi oleh perspektif, nilai-nilai, dan interpretasi para peneliti sejarah.
Sumber Sejarah: Epistemologi sejarah juga berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana sumber-sumber sejarah diakses, dianalisis, dan dievaluasi. Sejarawan harus mengidentifikasi sumber-sumber yang sahih, relevan, dan dapat dipercaya untuk membangun pengetahuan yang akurat tentang masa lalu.
Subyektivitas dan Objektivitas: Sejarah melibatkan penggunaan bukti-bukti yang bersifat empiris, tetapi interpretasi terhadap bukti tersebut dapat dipengaruhi oleh pandangan dan latar belakang sejarawan. Meskipun sejarah berusaha untuk mendekati objektivitas, namun keseluruhan prosesnya tidak dapat sepenuhnya bebas dari subjektivitas.
Metode dan Pendekatan: Pertanyaan epistemologis juga mencakup pemilihan metode dan pendekatan dalam penelitian sejarah. Metode-metode ini mencakup metode analisis sumber, kritik teks, metode komparatif, dan lain-lain. Pemilihan metode dan pendekatan tertentu akan mempengaruhi cara sejarawan memahami dan menyajikan peristiwa masa lalu.
Validitas Pengetahuan: Pertimbangan epistemologi melibatkan pertanyaan tentang validitas pengetahuan sejarah. Bagaimana kita dapat memastikan kebenaran dan keabsahan interpretasi sejarah? Bagaimana mengukur ketepatan kesimpulan yang diambil dari sumber-sumber masa lalu?
Seperti yang sudah saya katakan di atas, para Ahli ikut berpartisipasi dalam penelitian sejarah yang bertujuan untuk memastikan bahwa ilmu sejarah merupakan kejadian yang pasti dan bukan sebuah ulasan masyarakat belaka.
Ada banyak para ahli yang mengemukakan tentang pengertian sejarah itu sendiri, diantaranya:
Arnold J. Toynbee:
Sejarah adalah sebuah narasi yang mencatat dan menjelaskan peristiwa-peristiwa manusia dalam rentang waktu yang panjang. Toynbee juga menekankan bahwa sejarah adalah studi tentang peradaban dan perjalanan manusia dalam mencari makna kehidupan.
William H. McNeill:
Menurut McNeill, sejarah adalah cerita manusia tentang dirinya sendiri dalam perjalanan waktu. Ia berpendapat bahwa sejarah mencakup segala aspek kehidupan manusia, dari ekonomi dan politik hingga budaya dan perubahan sosial.
Mohammad Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan atau historiografi.
Mohammad Hatta
Sejarah adalah satu ilmu dan pengetahuan yang disusun berdasar hasil eksperimen dari sebagian momen yang dibuktikan dengan fakta atau historiografi.
Ibn Khaldun
Sejarah, menurut pandangan Ibn Khaldun, adalah ilmu pengetahuan tentang peradaban manusia. Ia memandang sejarah sebagai analisis tentang bagaimana peradaban berawal, berkembang, mencapai puncaknya, kemudian kemungkinan punah.
Leopold von Ranke
Ranke menyatakan bahwa sejarah harus ditulis berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ditemukan melalui penelitian. Ia menekankan pentingnya objektivitas dalam penyusunan sejarah agar dapat memberikan gambaran yang akurat tentang masa lalu.
Marc Bloch
Sejarah adalah ilmu yang mengkaji manusia dalam masyarakatnya di masa lalu. Bloch menekankan bahwa untuk memahami sejarah, kita harus memahami konteks sosial, ekonomi, dan budaya dari periode yang diteliti.
Setelah Anda mengetahui siapa saja para Ahli yang membeberkan peristiwa sejarah, maka di bawah ini beberapa ilmu yang harus Anda ketahui yang diambil dari adanya sejarah.
